VIRUS CORONA DAN PENYEBARANNYA.
Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Senin (17/2) telah menyentuh angka 1.770. Korban terbanyak merupakan penduduk di Provinsi Hubei.namun di Indonesia sampai saat ini virus tersebut belum ada. Tetapi, antisipasi dan kewaspadan perlu dilakukan, pencegahan sebelum virus tersebut menyebar.
Apa itu virus Corona?
Virus corona (coronavirus, disingkat CoV) adalah keluarga besar virus yang terdiri dari banyak jenis virus. Berbagai jenis virus corona itu dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek biasa hingga yang lebih berbahaya seperti sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Virus corona adalah zoonosis, artinya cara penyebaran virus ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Penyelidikan yang telah dilakukan secara terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari musang ke manusia, dan MERS-CoV dari unta arab ke manusia. Tetapi ada beberapa jenis virus corona pada hewan yang sampai saat ini diketahui belum menginfeksi manusia.
Pada 31 Desember 2019, kantor WHO di China diberitahu tentang kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kemudian pada 7 Januari 2020 pihak berwenang China mengidentifiasikan bahwa penyebabnya adalah virus corona baru (2019-nCoV).
Tidak hanya di China, kasus infeksi virus tersebut juga dilaporkan terjadi di Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Australia, Jerman, Amerika Serikat, Prancis, dan sejumlah negeri lainnya.
Solusi Penanganan Virus Corona.
Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat mencegah dan memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas melalui penghambatan mekanisme oksidatif. Antioksidan dapat mencegah penyakit yang dihubungkan dengan radikal bebas seperti kanker, kardiovaskuler, dan penuaan dini. Produksi antioksidan di dalam tubuh manusia terjadi secara alami untuk mengimbangi produksi radikal bebas. Antioksidan berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap radikal bebas, namun peningkatan produksi radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stres, radiasi ultraviolet, polusi udara, dan lingkungan mengakibatkan sistem pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar. Antioksidan di luar tubuh dapat diperoleh dalam bentuk sintesis dan alami. Antioksidan sintetis seperti buthylated hydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA), dan ters-butylhydroquinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat oksidasi. Namun,antioksidan sintesis dibatasi oleh aturan pemerintah karena, jika penggunaannya melebihi batas justru dapat menyebabkan racun dalam tubuh dan bersifat karsiogenik, sehingga dibutuhkan antioksidan alami yang aman. Salah satu tumbuhan yang memiliki antioksidan alami adalah gambir. Gambir merupakan hasil ekstraksi dari daun tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb) yang mengandung senyawa polifenol. Senyawa polifenol yang terdapat diekstrak gambir ini adalah katekin yang berperan sebagai senyawa antimikroba dan antioksidan.
Untuk mengimbangi proses oksidasi, tubuh membentuk sel-sel baru untuk mengganti sel yang mati. Walaupun tubuh sudah menggunakan oksigen dengan sangat efektif, namun setidaknya ada 10 persen kesalahan yang bisa terjadi dan menyebabkan beberapa sel mati akibat kekurangan oksigen. Sel-sel ini kehilangan molekul oksigen penting pada tubuh mereka yang membuat mereka bebas. Selanjutnya, sel-sel ini akan berkeliaran dalam tubuh dan mencoba mengeluarkan oksigen dari sel lain yang masih sehat. Ini yang kemudian menyebabkan radikal bebas. Sebenarnya, radikal bebas bermanfaat mengubah makanan menjadi energi pada tubuh saat manusia berolahraga. Namun jika radikal bebas yang dihasilkan melebihi jumlah antioksidan alami dapat menyebabkan stres oksidatif. Stress oksidatif adalah proses dalam tubuh yang dapat memicu kerusakan sel. Oleh sebab itulah penyakit seperti kanker, jantung, parkinson, katarak, bakteri hingga virus seperti corona bisa menyerang tubuh.
Untuk mencegah stres oksidatif, dibutuhkan antioksidan yang mampu melawan radikal bebas supaya kerusakan sel tidak terjadi. Karena, antioksidan adalah sang penyelamat ketika tubuh terserang oleh radikal bebas yang berbahaya. Antioksidan adalah zat yang memiliki elektron berlebih dan bisa menangkal radikal bebas yang berlebih.
Unsur-unsur Kandungan Ekstrak Gambir.
Uncaria gambir Roxb., salah satu tanaman asli Indonesia yang mengandung katekin dengan kadar yang tinggi. Katekin sangat potensial digunakan untuk bahan baku obat karena efeknya terbukti sebagai antibakteri, antivirus, dan antidislipidemia. Derivatisasi katekin dapat dikembangkan untuk menghasilkan senyawa obat yang efektif sebagai antivirus untuk HIV. Untuk derivatisasi ini diperlukan isolat katekin murni sebagai starting material agar diperoleh hasil yang maksimal sehingga proses purifikasi isolat merupakan salah satu tahap yang penting. Dalam penelitian ini dilakukan isolasi dan pemurnian isolat katekin dari ekstrak Uncaria gambir Roxb. yang selanjutnya akan menjadi bahan awal dalam derivatisasi katekin. Ekstrak gambir yang digunakan untuk isolasi katekin adalah ekstrak gambir kualitas 1 yang diperoleh dari Padang, Sumatera Barat. Ekstrak gambir dikarakterisasi sesuai dengan metode standar yang tertera dalam Farmakope Herbal Indonesia. Isolasi katekin dari ekstrak gambir dilakukan dengan metode perkolasi menggunakan pelarut etil asetat. Isolat katekin murni diperoleh menggunakan metode kromatografi cair vakum (KCV) dengan serangkaian gradien pelarut heksana dan etil asetat. Pemurnian katekin dimonitor menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan eluen kloroform : etil asetat : asam format (5:4:1), kemudian diidentifikasi menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC), spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (NMR), dan Liquid Cromatography-Mass Spectroscopy (LC-MS). Kemurnian isolat katekin yang didapatkan 99,80% 0,132.
Kandungan Katekin pada Ekstrak Gambir dalam pencegahan Virus Corona.
Katekin ditengarai bukan sekadar antioksidan namun juga super oksidan lantaran diyakini bisa memberikan pencegahan berbagai penyakit. Katekin disebut bisa mencegah penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan bermanfaat dalam pembentukan kolagen.
kadar katekin bisa mencapai 30 persen dari berat daun kering. Teh hijau dan teh putih memiliki kandungan katekin yang cukup tinggi, namun teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena banyak yang hilang dalam proses oksidasi. Pencegahan virus Corona dengan memanfaatkan zat antioksidan pada kandungan katekin adalah menjadi salah satu solusi saat ini, kandungan katekin Pada eksetrak Gambir dapat dimanfaatan dalam pencegahan Virus Corona saat ini sedang mewabah.
TANGKAL VIRUS CORONA DENGAN PRODUK GAMBIR DAN TURUNANYA.
Komuditas Pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat salah satunya adalah Tanaman Gambir, hampir 50 persen penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat bertani Gambir, untuk menanpung dan mengolah hasil tanaman Gambir maka hadirlah Badan Usaha Milik Daerah yaitu PD. PAL, dibawah naungan Dina Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. PD PAL sebagai produsen dan pemasuk Ekstrak Gambir, hingga kini hasil Turunan produk Gambir telah di edarkan ke beberapa Daerah dan saat ini PD.PAL sedang mengembangkan sayap pada Eksport luar negeri. Dari uji laboratorium yang sudah pernah dilakukan kadar katekin pada ekstrak gambir mengandung 92.8% katekin, dengan tingginya kadar Katekin maka antioksidan yang terkandung didalamnya juga besar, sehingga sangat layak dan ampuh dalam meningkatkan daya tahan tubuh, khusus pada penanganan Virus Corona. Saat ini PD. PAL terus meningkatkan Produksi dengan mengembangkan produk Gambir, dengan memberdayakan masyarakat Patani Gambir dan terus bereksplorasi meningkatkan turunan jenis produk Gambir.
untuk informasi lebih lanjut silahkan klik disini
PEMESANAN PRODUK SILAKAN KLIK DISINI
Komentar
Posting Komentar