Langsung ke konten utama

Pogostemon cablin – Patchouli

Pogostemon cablin, or patchouli, is a bushy herb of the mint family that has erect stems reaching two or three feet in height and that produces small pale pinkish white flowers. Patchouli is native to the tropical regions of Asia and is cultivated extensively across much of Asia in the present (Wikipedia 2011).
Patchouli thrives in hot weather but not direct sunlight. It revives very well after periods of under watering. The flowers are incredibly fragrant and bloom late in fall. It is primarily grown and harvested for purposes of the extraction of its essential oils for use in perfumes, potpourris, and body care products (Wikipedia 2011).
TRADITIONAL USES: Patchouli is used widely in modern perfumery and industry. It has an extremely powerful scent and the leaves need only to be placed in the open air to scent an entire room. Patchouli is also used extensively in body care products, and has been for thousands of years. It produces a rich and musky scent that is considered to be both a stimulant and an anti-depressant.  The scent of patchouli is well known in that it can cover up most any unpleasant smell in next to no time (Essentialoils.co.za 2011).
When combined with holy basil, patchouli leaves are considered to be powerful tools in enhancing dreams, improving meditation and calming the spirit.  Consumed on its own, patchouli is also said to act as a powerful sex tonic (Dreamherbs 2011).
TRADITIONAL PREPARATION: Patchouli is primarily used as an essential oil, which is extracted by steam distillation. This requires the rupture of the plant’s cell walls through steam scalding, fermentation, or drying. Some people claim that the best oil is produced when fresh leaves are distilled close to where they were harvested, while others claim that balling up the dried leaves and fermenting them for a period of time is better. Patchouli is a very common ingredient in Indian incenses (Essentialoils.co.za 2011).
For the consumption of dried patchouli leaves, a tea may be made or the dried leaves may be crushed and smoked. According to Indian tradition, combining patchouli with holy basil in a tea or a smoking blend is the most effective method of consumption (Dreamherbs 2011).
MEDICINAL USES: Patchouli is used in many Asian countries, including Japan and Malaysia, as an antidote for venomous snakebites. The scent of the essential oil is used as an antidepressant and stimulant, and to induce relaxation. According to Traditional Chinese Medicine, patchouli may be used to treat headaches, colds, nausea, diarrhea and abdominal troubles. Patchouli is also a potent repellent against insects and was even used to prevent moths from damaging silk and other fabrics (Franco 2011).
TRADITIONAL EFFECTS: When the essential oil of patchouli is diffused with an oil burner, it is said to have powerful anti-depressant and stimulant effects.  When the herb is smoked or taken as a tea on its own, it is said to be a powerful aphrodisiac and stimulant. However, the most interesting effects of patchouli come when it is combined with holy basil, or tulsi seeds. The tea or smoking blend made of this combination is said to improve vitality and sexual performance, and is also meant to ward off evil spirits and promote visions, hypnosis and vivid dreaming (Dreamherbs 2011).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Nilam Dengan Mudah di Kabupaten Pakpak Bharat

Nilam   (Pogostemon cablin)  merupakan tanaman semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan minyak nilam. Minyak nilam dalam perdagangan internasional dikenal dengan  minyak patchouli karena minyak ini berasal dari sulingan daun. Minyak nilam banyak digunakan parfum atau wangi-wangian dan juga sebagai bahan dupa atau setanggi di tradisi timur. Tanaman nilam berupa semak yang dapat tumbuh hingga ketinggian 1 meter. Tanaman nilam menyukai tenpat yang bersuasana teduh, hangat dan juga lembab. Karena harga minyak nilam lebih tinggi dibandingkan minyak atsiri, kini banyak orang yang mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya tanaman nilam ini. Berikut adalah  cara budidaya tanaman nilam  : 1. Syarat Tumbuh Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar 10-700 mdpl namun jika lebih tanaman ini masih toleran namun tidak tumbuh optimal. Daerah yang akan digunakan untuk membudidayaan tanaman ini harus memiliki suhu
Nilam atau dalam bahasa latin disebut Pogostemon Cablin merupakan tanaman yang berasal dari Filipina yang memiliki tinggi sekitar 500 cm dan memiliki batang berupa kayu. Saat ini banyak peminat dari tanaman nilam karena hasil budidayanya sangat menguntungkan. Tanaman nilam ini bisa dijadikan minyak yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, maka tidak heran jika permintaan pemesanan dari Minyak Nilam sendiri sudah sampai di luar negeri. Di Indonesia sendiri tanaman nilam masih belum banyak dikembangkan, sehingga hal ini menjadi salah satu peluang (opportunity) bagi anda yang ingin memulai berinvestasi pada komoditas pertanian yang memiliki demand dan nilai jual tinggi. Cara Budidaya Tanaman Nilam Untuk budidaya tanaman nilam di dalam negeri bisa dibilang sangat mudah, perawatan tanaman nilam sendiri seperti menanam tanaman tropis lainnya, berikut ini merupakan langkah-langkah untuk memulai budidaya tanaman nilam: •Mempersiapkan bibit Bibit yang harus dipersiapkan adalah bib

PRODUK TURUNAN GAMBIR PAKPAK BHARAT, PENCEGAHAN VIRUS CORONA

VIRUS CORONA DAN PENYEBARANNYA . Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Senin (17/2) telah menyentuh angka 1.770. Korban terbanyak merupakan penduduk di Provinsi  Hubei.namun  di Indonesia sampai saat ini virus tersebut belum ada. Tetapi, antisipasi dan kewaspadan perlu dilakukan, pencegahan sebelum  virus tersebut menyebar. Apa itu virus Corona? Virus corona (coronavirus, disingkat CoV) adalah keluarga besar virus yang terdiri dari banyak jenis virus. Berbagai jenis virus corona itu dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek biasa hingga yang lebih berbahaya seperti sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Virus corona adalah zoonosis, artinya cara penyebaran virus ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Penyelidikan yang telah dilakukan secara terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari musang ke manusia, dan MERS-CoV dari unta arab ke manusia. Tetapi ada beberapa